Thursday, June 10, 2010

Aku Kembali....

Assalamualaikum dan Salam Sejahtera....

Di kala sedang sibuk dengan persiapan menjelang 'perang' yang akan datang, ku ambil sedikit kesempatan ini untuk mengajak semua pembaca untuk saling mengingati antara satu dengan yang lain. Mudah-mudahan kehidupan ini akan lebih bermakna dan berkualiti.

'Berpegang teguhlah kamu kepada apa yang AKU berikan kepadamu dan hendaklah kamu tergolong dalam golongan orang-orang yang bersyukur' (Mafhum Al A'raff, 144)

Sebagai insan, banyak benda yang kita akan dan telah lalui dalam kehidupan. Ada kalanya kegembiraan yang kita kecapi dan ada kalanya duka dan nestapa yang kita alami. Semuanya itu adalah beberapa bentuk ujian yang datang dari Allah untuk kita. Kalau diperhatikan disekeliling kita, ada miskin dan ada kaya. Bergantung pada bagaimana anda menilai atau menta'rifkan dua istilah itu, ayuh kita introspeksi diri kita dengan membanding beza antara kita dan mereka. Sejauh mana kita redha dengan karunia Allah pada kita???

Para Salafus-Soleh dan orang-orang terdahulu dari kita punya berbeda darjat namun mereka adalah dari kalangan yang selalu sahaja redha akan apa yang ditentukan Allah pada mereka. Ada antara mereka yang kaya harta, namun harta bukan penghalang bagi mereka dari membasahkan lisan mereka memuji Allah atas karunia yang mereka terima. Ada pula antara mereka yang faqir harta tapi masih tidah putus-putus mengucap syukur padaNYA dalam tidak mengalah dalam memperbaiki keadaan mereka. Mereka tidak pernah untuk bersedih atas kondisi semasa mereka bahkan sentiasa tabah menjalani kehidupan. Bezakan diri kita dan mereka. Hakikat kita dan mereka adalah sama. Kita adalah INSAN. Asal kita sama dengan mereka, TANAH. Namun persoalannya mengapa ada antara kita yang putus harap pada ketentuan Allah. Adakah kita lupa bahawa 'KAMI telah mentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia' (Az-Zukhruf, 32). Mengapa kita perlu putus asa sedangkan DIA yang menetukan segalanya dalam kehidupan kita ini???

Justuru marilah kita berlapang dada menerima apa yang telah ditentukan Allah untuk kita. Samada baik atau buruk yang ditentukannya, redhalah akan ia dan dalam masa yang sama bermunajatlah kita kepada Allah agar sentiasa diperbaiki keadaan kita. Semoga dengannya itu akan kita digolongkan Allah dalam kalangan mereka yang dimuliakan Allah dengan kesejahteraan.

'(Sambil mengucapkan) Salamun'alaikum bima Shabartum (Kesejahteraan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah indahnya tempat kesudahan itu.
-Ar Ra'd, 24

No comments: